Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2009

Keindahan Alam Lamongan

Ternyata lamongan punya potensi di bidang Pariwisata. Buktinya banyak masyarakat yang mengenal Lamongan karena bidang ini. Sekarang Lamongan masuk televisi bukan hanya karena Tim kebanggaan daerahnya Persela Lamongan, tapi juga karena pariwisatanya. Kira-kira apa ya, yang menarik televisi indonesia untuk datang ke Lamongan? Mungkinkah Karena WBL? Benar sekali. Lamongan pernah masuk TransTV, yaitu salah satu perusahaan televisi yang sedang berkembang di negara kesayangan kita ini. Apa sih WBL itu? WBL adalah singkatan dari Wisata Bahari Lamongan. Sesuai dengan namanya Wisata Bahari Lamongan, anda akan disuguhkan permainan-permainan laut ala Lamongan. Disana ada kano, Bumper Boat, Long Boat, Banana Boat, Speed Boat, Ski Boat, Perahu Tradisional, remote jet, Jet Ski dan lain-lain. Bila anda yang dirumah gemar memancing, di WBL anda juga bisa menyalurkan hobi anda disana. WBL sudah menyiapkan alat-alat memancing lengkap. Bahkan kalau anda ingin memancing di tengah laut WBL pun sudah menyi

Hari Kelahiran Lamongan

Lamongan terlahir pada hari Kamis Pahing tanggal 10 Dzulhijjah tahun 976 Hijriyah, atau menurut kalender masehi tanggal 1569. Hari kelahiran Lamongan diambil dari waktu diwisudanya Adipati Lamongan yang pertama, yaitu Tumenggung Surajaya. Waktu mudanya bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia lalu disebut Ranggahadi. Nama lain dari Ranggahadi adalah Mbah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan oleh rakyat daerah ini. Karena Ranggahadi pandai Ngemong Rakyat, pandai membina daerah dan mahir menyebarkan ajaran agama Islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal kata mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan. Adapun yang mewisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama, tidak lain adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Wisuda tersebut bertepatan dengan hari pasamuan agung yang diselenggarakan di Puri Kasunanan Giri di Gresik, yang dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana Agung Kasunanan Gi

Lamongan Bukan Hanya Soto

Wajah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, kini terlihat menawan seiring pesatnya pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan raya, pusat perdagangan, kawasan pariwisata, hingga pelabuhan. Hampir semua jalan desa di Kabupaten Lamongan sudah mulus diaspal. Pertokoan dibangun di beberapa tempat, seperti di jalan utama Kabupaten Lamongan. Kawasan pariwisata terpadu sudah dibangun di pinggir pantai dengan dilengkapi resor penginapan. Singkat kata, Lamongan yang dulu merupakan daerah terbelakang kini mulai menjadi daerah yang berkembang. Lamongan juga sangat potensial sebagai tempat alternatif penanaman investasi karena sebagian infrastrukturnya sudah tersedia, termasuk pasokan listrik.Padahal, sekitar lima tahun lalu, Kabupaten Lamongan masih terbelakang. Ibarat seorang gadis, Lamongan seperti gadis kampung yang tidak pernah bersolek dan kurang pergaulan. Pada tahun 2002, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan hanya 3,2 persen. Sementara produk domestik regional brutonya (PDRB) s

BELLA, Becak Le'e Lamongan

­­Pemerintah Kabupaten Lamongan menerapkan kebijakan khusus mengenai program becak bermotor bernama Becak le'e Lamongan atau Becak Lamongan Punya, kemudian disingkat menjadi Bella. Untuk program itu, tahun 2008 kemarin Pemkab Lamongan mengucurkan dana Rp 360 juta dalam bentuk 50 unit Bella. Menurut Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Kabupaten Lamongan Djonot Subagijo menyatakan, becak itu nantinya bisa didapat melalui mekanisme kredit berbunga ringan. "Kendaraan tersebut akan diberikan kepada 50 orang anggota koperasi yang telah mengajukan permohonan sebelumnya," kata Djonot kepada 10 anggota Panitia Musyawarah DPRD Kabupaten Kediri yang studi banding ke Lamongan terkait pengadaan Bella dan investasi. Djonot menyatakan, keadaan geografis Lamongan sebetulnya tidak menguntungkan, dengan jumlah penduduk saat ini 1,4 juta jiwa. Sebagian besar penduduk merupakan kaum urban yang membuka bisnis makanan warung di berbagai kota besar Indonesia. "Selain tanah di

Potensi di Daerah Lamongan

Pemerintah Kabupaten Lamongan telah berusaha mengembangkan dan membangun beberapa desa di Kabupaten Lamongan. Dalam artikel ini saya akan berusaha untuk menggali potensi di beberapa desa di Kabupaten Lamongan, kali ini potensi yang akan saya gali ada di Kecamatan Sukodadi tepatnya di Desa Pajangan. Desa Pajangan a. Letak Geografis Desa Pajangan merupakan salah satu wilayah bagian Kecamatan Sukodadi dengan luas wilayah keseluruhan 144 Ha yang berupa sawah seluas 105 Ha, tegalan seluas 37 Ha, pekarangan seluas 39 Ha dan lain-lain seluas 9,45 Ha. Wilayah pejangan berupa daratan rendah yang berada di ketinggian 4 m dari permukaan laut dan suhu rata-rata 31° C. Desa Pajangan berbatasan 4 Desa, di sebelah utara berbatasan dengan Desa Padengan Ploso, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukolilo, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Babat Kumpul dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Madulegi. Letak wilayah Desa Pajangan dari pusat pemerintahan kecamatan 3 km dan dari ibukota kabupaten

Optimalkan Potensi Waduk Gondang

Waduk gondang terletak di Desa Gondang Lor dan Desa Deket Agung Kecamatan Sugio, sekitar 19 Km ke arah barat kota Lamongan. Selain fungsi utamanya sebagai tempat irigasi bagi persawahan dan pertambakan masyarakat Lamongan, waduk Godang juga dijadikan sebagai tempat objek wisata. Ditempat Wisata yang penuh pepohonan ini, juga dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak, bumi perkemahan, kebun binatang mini yang dihuni oleh Rusa, Orang Hutan, Kera, burung Garuda, Merak, Ular dan satwa lainnya. Di waduk Gondang juga terdapat perahu wisata, sepeda air yang dapat digunakan untuk mengelilingi waduk sambil menikmati keindahan perbukitan dan pepohonan jati, serta sarana pemancingan bagi mereka yang gemar memancing. Tidak jauh dari Waduk Gondang terdapat makam Dewi Sekardadu, putri Adipati Blambangan yang diperistri oleh Kanjeng Maulana Iskak. Oleh masyarakat Gondang dan sekitarnya, Makam Dewi Sekardadu dikenal sebagai Makam Mbok Rondo Gondang sebagai ibu dari Joko Samudro atau Sunan